Kota Nibangun, Dusun Kecil di Pinggir Pantai
Berada di Desa Ginunggung Kecamatan Galang Kabupaten Toli-toli. Dusun
ini tepat berada di pinggir pantai.Dibangun dari bantuan Kementerian Sosial
pada tahun 2013. Yang dibangun secara gotong royong oleh warga setempat. Dihuni sekitar 147 jiwa dengan 31 kepala
keluarga yang tercatat di pemerintah, karena bahan bangunan yang diberikan
masih tersisa jadi dibuatlah 6 rumah lagi. Totalnya menjadi 37 kepala keluarga.
Ini kondisi Dusun Kotani Bangun
Penduduk yang tinggal di dusun ini berasal dari warga
korban bencana alam angin puyuh di Desa Ginunggung yang berada di pegununggan
dan warga dari bantaran sungai yang rawan banjir. Dari berbagai suku, seperti
jawa, bugis dan buwol (suku asli Toil-toli), akhirnya mereka semua di kumpulkan
di dusun ini.
Maaf ya dek, kakak belom bisa bantu dusun kalian
Saya berkesempatan bertanya-tanya dengan Kepala Desa
Ginunggung yang bernama H. Anwar Irawan. Yang sudah menjabat dua periode
menjadi Kepala Desa Ginunggung. Mungkin karena disini minat menjadi Kepala
Desan kurang bahkan sering tanpa saingan. Kalo di Pulau Jawa si pada rebutan.
Menurut beliau dinamakan Kota Nibangun berarti kota yang keras terbangun. Jadi
harapan beliau kekerasan kepala warganya itu diajak untuk membangun dusun.
Prasasti pembuatan masjid
Peresmian masjid yang direnovasi
Dengan adanya bantuan dari TNI AL untuk revovasi Masjid Al-Hijrah dan pembuatan
sumur air tawar sangat membantu warga disini. Mereka yang masih mengandalkan
air bersih dari truk bantuan dari Dinas Sosial membawa 5000 liter air per hari.
Untuk dana operasional truk maka warga yang ingin menggunakan air bersih
diwajibkan membayar 1000 rupiah per liter. Sedangkan sumur yang baru dibangun
dipergunakan untuk cadangan air tawar, waktu saya coba si airnya masih terasa
asin. Untuk listrik masih mengandalkan dari genset milik pribadi, yang dana
operasionalnya diperoleh dari iuran warga.
Ketika air pasang beberapa rumah yang dekat dengan
pantai tergenang air, jadi kalau malam mau keluar rumah harus basah-basahan.
Tingginya hampir satu meter lebih. Saat ini sedang dilakukan pembibitan pohon
bakau untuk mencegah air pasang dan abrasi pantai. Bapak-bapak dari TNI AL juga
ikut membantu pembangunan beton untuk penghalang air laut. Saya turun prihatin
melihan kondisi disini yang serba kekurangan. Mereka masih membutuhkan banyak
bantuan. Tapi apa daya saya belum bisa memberi apa-apa untuk mereka.
Rumah berwarna biru tersusun rapi
Padahal menurut H. Anwar Irawan dusun ini akan di
jadikan objek wisata, yang terdapat beberapa Cottage yang langsung menghadap
laut dan taman pohon bakau. Rumah yang tersusun rapi dengan cat berwarna biru
menurut beliau karena menurut filosofi biru itu adalah warna kehidupan. Semoga
warna itu membuat warga disini bisa hidup lebih baik lagi.
0 komentar: