Perjalanan Menggunakan Kapal Membosankan? Belom Tentu

04.12 Unknown 0 Comments

Dari Jakarta menuju Toli- toil membutuhkan waktu sekitar empat hari 12 jam, sebelum saya naik kapal mungkin buat saya itu akan membosankan. Namun dengan luasnya kapal dr. Soeharso ini dan banyak fasilitas yang tersedia,  ya berusaha sajalah mengexplore sudut kapal ini agar tidak bosan. Yang saya tidak habis pikir ternyata di kapal ada alat fitness dan alat musik. Fasilitas yang jarang ditemukan di sebuah kapal.

Jogging soreee...

Terdapat pula Helipad yang biasanya kalau pagi atau sore digunakan untuk jogging atau sekedar duduk santai sambil mengobrol para personel TNI Angkatan Laut. Paling sering si tempat ini di gunakan untuk mencari sinyal dan menelpon keluarga di rumah. Sangat sulit mendapat sinyal ketika berada di tengah laut, karena jarak sinyal yang dapat diterima di handphone hanya sekitar 15 mil. Jadi kalau sudah mulai dekat pulau buru-buru dah keluar ruangan agar dapat sinyal. 
Layar tancep di Hanggar Heli
Terdapat pula hanggar heli yang merupakan tempat muntifungsi bisa digunakan untuk sholat lima waktu berjamaah dan sholat jum’at. Diwaktu tertentu sering diadakan pertandingan bulu tangkis bahkan ada nonton bareng juga tidak kalah dengan di darat. Bahkan konser juga dengan alat musik lengkap.

Ada pula bagian haluan kapal (bagian depan) tapi awas ketikan ombak sedang tinggi terciprat air laut. Bahkan seluruh haluan kapal itu bisa basah semua. Di haluan bisa juga loh foto yang kaya di film Titanic tapi saya foto sama siapaJ

Sunset dari anjungan kapal. Sebenernya ada lumba-lumbanya tapi tersamar sama ombak
Bagian yang paling saya suka adalah anjungan (bagian atas kapal) yang terletak di deck F. Terdapat pula ruang navigasi kapal, bagian terpenting dari kapal. Jadi tidak sembarang orang bisa masuk. Di anjungan saya bisa melihat seluruh pemandangan yang ada disekitar kapal. Bisa liat lumba-lumba juga loh, tapi kalo beruntung. Alhamdulillah saya sempat beruntung bisa melihat, walaupun cuma siripnya aja. Paling sering saya berburu sunset, disini berbeda dengan sunset di darah, setelah matahari benar-benar terbenam itu masih ada bias cahayanya dan itu keren. Pengen si nyobain berburu sunrises cuma sering kesiangan.
Jemur jemur biar cepat keriiing.
Di anjungan pula biasanya saya menjemur sepatu, karena binggung mau jemur dimana. Kalau jemur di helipad banyak orang, yaudah di anjungan aja. Tapi pernah waktu saya jemur sepatu ketika angin kencang. Saat saya mau ambil sepatunya, ternyata sudah berpindah lumayan jauh dari tempat saja jemur, untung saja tidak tercebur kelaut. Bisa-bisa saya tidak bisa apel karena apel kan wajib pakai sepatu. J

Seru kan perjalanan menggunakan kapal, walaupun memang membutuhkan waktu yang lama. Tapi akan terbayarlah keindahan pemandangan dari laut.



Rhoman D. Febrianto

0 komentar:

Upacara Pemberangkatan Surya Bhaskara Jaya 2015

09.00 Unknown 0 Comments

Perjalanan kali ini saya akan menuju pulau-pulau terdepan Republik Indonesia bersama TNI Angkatan Laut dan saya salah satu perwakilan dari liputan6.com beserta tiga teman saya yaitu Rysalti , Fauziah dan Bang Wawan driver Ambulan Pundi Amal STCV . Saya berada di Dermaga Tanjung Priok sejak 27 Agustus 2015 satu malam sebelum berangkatan.



Saya, Bang Wawan, Rysalti dan Fauziah di Dermaga JICT II, Tg. Priok

Dalam kegiatan ini TNI AL mengerakan berbagai satuan tugas dengan mengerahkan puluhan kapal perangnya untuk melaksanakan berbagai kegiatan ini yang meliputi kegiatan Satgas Surya Bhaskara Jaya ke-64 menggunakan KRI dr. Soeharso, Kapal Pemuda Nusantara/Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari ke-V menggunakan KRI Bintuni, Pelayaran Lingkar Nusantara ke-V menggunakan KRI Makassar, Satgas Expedisi Bhasti Kesra V menggunakan KRI Banda Aceh. Walaupun kita berbeda tujuan dan tugas pada 19 September 2015 nanti akan berkumpul di satu tempat. Yaitu Parigi Montong di Sulawesi Tengah.


Upacara pemberangkatan dilakukan pada 28 Agustus 2015 jam 9 pagi di Dermaga JICT  Tg. Priok. Yang dilepas secara resmi oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan  (PMK) Ibu Puan Maharani, yang dihadiri oleh beberapa menteri Kabinet Kerja salah satunya Menteri Olahraga dan Pemuda, Panglima TNI beserta jajarannya,
Puan Maharani sebagai Inspektur Upacara

Puan Maharani sedang inpeksi kesiapan Satgas Sail Tomini 2015

Setelah upacara selesai semua personel mengikuti tradisi joget Maumere, saya baru pertama lihat tarian ini, semua yang berada di lapangan upacara bejoget mengikuti irama, pokoknya ramai deh semua ikut berjoget.

Semua ikut berjoget di depan KRI dr. Soeharso


Bapak-bapak dari Satgas Bhaskara Surya Jaya tak malu malu ikut berjoget, Pokoknya semua orang disini menikmatinya
                                                                                                                                      
Keberangkatan kapal dilakukan setelah melakukan ibadah sholat jum’at sekitar jam 3 sore kapal diberangkatkan satu persatu menunggu antrian. Dimulailah perjalanan  pertama saya berlayar menggunakan kapal dr. Soeharso menuju Toli-toli total waktu yang di tempuh 4 hari 12 jam. Waktu yang panjang untuk menikmati dan mengexplore kapal Rumah Sakit ini.



Rhoman D. Febrianto

0 komentar:

Satu Malam Menikmati Jogja

03.32 Unknown 0 Comments

Siapa yang tidak kenal Jogjakarta, kota budaya yang menarik banyak orang untuk kesini lokal maupun mancanegara semua ada di Jogja. Libur lebaran kali ini kami memiliki waktu sehari untuk menikmati Jogja. Saya dan Dini dari Jember sedangkan Rizka dari Wonosari , Tole memang rumahnya di Jogja, hehehe.

Saya dan Dini yang habis liburan dari Banyuwangi dan Jember menuju Jogja dari Stasiun Jember menggunakan KA Logawa. Sekedar informasi KA Logawa melayani rute Jember - Purwokerto. Karena kami masih ada waktu sehari untuk menunggu kereta ke Jakarta sebenernya ada 2 pilihan kami menunggu Purwokerto atau Jogja. Kalau di Purwokerto kami tidak ada siapa-siapa, kebetulan saya punya teman di Jogja pulangnya pun nanti akan satu kereta sama saya, yasudah lumayan ada tumpangan.

 25 Juli 2015

Kami berangkat dari Jember jam 05.00 pagi, keretanya tepat waktu padahal penumpangnya sepi dari disini. Singkat cerita kami sampai Stasiun Lempuyangan sekitar jam 14.45 siang dan itu sudah di jemput si Tole. Kami keluar stasiun melihat Tole dengan santainya ngopi diwarung tapi dia sendiri. Padahal kami berdua dengan bawaan 2 kulkas.

Seperti ini bawaannya

Bayangkanlah akhirnya kita goncengan bertiga, saya di jalan ketawa-tawa aja. Tole yang badannya kurus menahan kita berdua dengan bawaan keril. Satu keril di taro di depan satu lagi dipakai Dini dibelakang dan saya ditengah, hahaha. Penderitaan itu berlangsung dari Stasiun Lempuyangan sampai Sekretariat Sanggar Universitas Negri Yogjakarta, ibu dan bapaknya tole akan jemput disitu sekalian kita nunggu Rizka dari Wonosari yang di jemput Adif.

Sekitar 15 menit menunggu akhirnya si Adif sama Rizka datang dengan muka kucel, mungkin abis diajak Adif balapan, hehehe. Tak lama Ibu Bapaknya Tole dateng memberikan satu motor. Saya dan Dini Boncengan , Tole sama Rizka , Adif tinggal di Sekre karena masih ada urusan masalah KKN katanya. Kita pun menuju rumah Tole yang katanya 30 menit dari kampus. Perjalanan kerumah Tole melewati banyak persawahan, saya kalo udah lewatin jalan desa kaya gitu udah seneng dah, wkwkw. Rumah Tole berada di Kecamatan Cangkringan Sleman kalau Gunung Merapi meletus Tole pasti mengungsi.

Sampailah dirumah Tole yang masih desa, udara dingin jauh dari jalan sepi deh pokoknya.










Rhoman D. Febrianto

  

0 komentar: